Rabu, 01 Juli 2015

Strategi Bisnis dan Kisah Sukses Pengusaha Muda

A. STRATEGI BISNIS

Memiliki usaha sendiri adalah impian banyak orang. Apalagi, enterpreneurshipbelakangan ini cukup berkembang di Indonesia. Pengusaha baru bermunculan, sebagian mampu bertahan dan tidak jarang yang berguguran.

Sah saja hukumnya jika kita mengikuti pelatihan dan training motivasi enterpreneurkarena akan membuka wawasan lebih luas tentang peluang usaha, manajemen perusahaan, dan jaringan multisegmen yang akan memberi efek sangat positif. Tetapi jika kita mengharapkan usaha kita akan sukses karena training dan pelatihan tersebut, kita salah besar. Tidak ada yang menjamin kesuksesan usaha kita, kecuali diri kita sendiri.Training dan pelatihan hanya sebagai spirit awal saja bagi kita.

Berikut ada 11 kiat sukses bagi usaha kecil yang bisa kita pelajari :

1. Mulailah dari Kesenangan Pribadi

Carilah usaha yang memang dekat dengan kesenangan atau kemampuan pribadi. Kemampuan itu adalah modal kita yanga pertama. Kita bisa merenungkan, apa saja yang kita kuasai dan mampu kita kerjakan dengan baik. Kemampuan ini akan berkembang terus, dan kita yang tahu seluk- beluknya. Setiap usaha punya kerumitan dan masalahnya sendiri.

2. Pelajari dengan Seksama Bidang Usaha yang akan kita geluti

Banyak orang jahat di dunia ini, Namun kita jangan khawatir karena orang baikpun tidak sedikit jumlahnya. Kita hanya perlu mengenali siapa mereka. Oleh karena itu, sebelum menerjuni sebuah usaha tersebut agar tidak menjadi korban orang jahat yang memanfaatkan ketidaktahuan kita.

3. Susunlah Rencana Usaha

Perencanaan usaha meliputi bagaimana kita mengkonsep detail usaha kita, struktur permodalan, aspek-aspek teknis, dan manajemen pengelolaan usaha. Buatlah rencana tersebut dalam buku khusus. Susunlah langkah-langkahnya dengan sistematis. Buatlaj target yang realistis, tidak terlalu mudah dan tidak pula muluk-muluk. Perencanaan yang baik akan menjadi panduan kita untuk mengelola suatu usaha.

4. Mengukur Peluang dari Usaha Baru

Kita dapat mengukur peluang dari usaha baru yang akan kita buat. Semua usaha baru dimulai karena ada kebutuhan. Setelah kita mengidentifikasi adanya kebutuhan, berubah ada pasar yang potensial.

5. Laksanakan Uji Coba

Jika memungkinkan, lakukan uji coba terhadap produk yang akan kita kembangkan. Uji coba berfungsi untuk mengetahui minat konsumen, hal-hal non-teknis yang kadang tidak terpikirkan, dan berbagai hal lain yang akan semakin menajamkan rencana usaha yang telah kita susun. Uji coba juga memungkinkan kita menghimpun kritik dan saran, mengetahui kekurangan produk untuk kita perbaiki, dan mengetahui kelebihannya untuk bisa kita maksimalkan.

6. Ciptakan keunikan untuk menarik perhatian

Image yang baik tentu saja berpengaruh terhadap respon konsumen. Seringkali citra baik suatu produk baru didapat setelah proses bertahun-tahun. Oleh karena itu, di awal usaha, setiap produk harus mampu mencuru perhatian konsumen. Kita harus menciptakan keunikan untuk mencuri perhatian.

7. Jangan menunda-nunda dan Jangan terburu-buru

Penyakit yang sering dialamin masyarakat kita adalah menunda-nunda tindakan saat kesempatan terbuka. Tentu saja, ini tidak baik sebab kesempatan tidak datang dua kali. Oleh karena itu, bangkit dari kemalasan dan memutus rantai penundaan adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk meraih kesuksesan. Namun, bukan berarti kita terburu-buru. Semua harus dilakukan dengan cermat, dimulai pada saat yang tepat, direncanakan dengan baik dan maksimal.

8. Siapkan Diri untuk Berkompetisi

Kompetisi adalah sesuatu yang mutlak kita hadapi dalam proses usaha. Oleh sebab itu, kita harus siap dengan kompetisi tersebut. Mulailah dari rancangan produk yang mampu bersaing, mental enterpreneur yang kuat dan tahan banting, serta kemampuan memperbarui ide dengan hal-hal yang lebih baik. Jika memungkinkan, ubahlah lawan menjadi kawan. Ubahlah persaingan menjadi mitra, minimal bangunlah iklim persaingan yang sehat.

9. Bersaing dalam Kualitas, bukan Harga

Banyak usaha gulung tikar karena menyikapi persaingan dengan cara menurunkan harga. Jangan terprovokasi dengan iklim tersebut. Bersainglah dengan meningkatkan kualitas, bukan menurunkan harga. Memang pada akhirnya, harga memiliki pengaruh sangat kuat dalam persaingan. Namun, jika harga menjadi bagian utama persaingan, itu tidak tepat. Menurunkan harga membuat kita harus menurunkan kualitas. Kualitas yang buruk membuat konsumen menjauh, Sementara kualitas yang baik, membuat konsumen ikhlas jika harganya sedikit mahal.

10. Jadikan Konsumen Sebagai Mitra, Bukan Konsultan

Mungkin kita sering mendengar istilah "Pembeli adalah Raja". Mereka harus kita layani sebaik-baiknya. Akan lebih baik jika kita jadikan mitra. Bahkan, konsultan. Jangan segan-segan meminta pendapat mereka mengenai produk. Selain mendapat masukan berharga, cara semacam ini erfungsi membangun keterikatan. Mereka akan "merasa memiliki" produk tersebut.

11. Pertimbangkanlah Lokasi dan Tata Letak dengan Baik

Untuk usaha kecil dalam bidang penjualan, promosi terbaik adalah lokasinya. Tata letak toko yang baik akan mempermudah kemampuan produksi.


B. KISAH SUKSES PENGUSAHA MUDA

Reza Nurhilman



Reza Pengusaha muda yang sukses dengan keripik maicih-nya.

Reza Nurhilman adalah pemuda dibalik populernya "Keripik Setan Maicih". Berpikirout of the box, Reza memulai bisnis keripik singkong super pedas ini sendirian pada usia 23 tahun. Dia mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) ini dengan menggandeng produsen keripik lokal di Bandung.

Bermodal awasl Rp 15 Juta, Reza memasarkan produknya dari mulut ke mulut dan memanfaatkan situs jejaring sosial "Twitter". Dia lalu menerapkan pola keagenan yang disebutnya "Jenderal" untuk lebih dapat menjangkau konsumen.

Kesuksesan Maicih bahkan menginspirasi orang lain untuk membuat produk serupa. Ada yang mengambil singkong sebagai bahan baku. Ada pula yang mengambil bahan lain untuk dijadikan keripik, seperti ubi.

Yang menakjuban pengusaha keripik-keripik pedas itu rata-rata berusia muda dan sukses. Mungkin mereka terinspirasi kreatifitas Reza dalam memasarkan Maicih hingga ke luar kota. Itulah kisah Reza Nurhilman sebagai Pengusaha Muda yang sukses diusia belia. 

Selasa, 21 April 2015

Cemilan asik kongkow bareng teman-teman

PENGALAMAN PERTAMA DALAM BERBISNIS

Tempe? Yahh.. siapa yang tidak kenal tempe! Perlu kita ketahui perkembangan zaman yang semakin maju sekarang ini kebutuhan manusia akan gizi semakin meningkat setiap manusia membutuhkan makanan yang bergizi untuk menjamin kesehatannya. Nah salah satunya kesempatan bagi saya untuk berbisnis dan menawarkan usaha keripik tempe buatan tante saya dan saya yakin kesempatan ini juga menjadikan pengalaman saya dalam berbisnis atau memulai usaha di usia muda, dengan membuat makanan ringan atau bisa dibilang cemilan yang pas disaat kongkow bareng teman-teman maka banyak orang yang suka dengan usaha yang saya pasarkan dan bisnis keripik tempe buatan tante saya pun akan berhasil dan menguntungkan.

Saya mempunyai pengalaman dalam berbisnis menjual keripik tempe tante saya, lebih tepatnya saya menjadi reseller, saya menawarkan keripik-keripik tempe buatan tante saya kepada teman-teman melalui media sosial seperti twitter, instagram, path dan juga lewat bbm. Alhamdulillah ada beberapa teman-teman saya yang memesan keripik tempe dan ingin membelinya. Saya pun langsung antusias dan semangat berjualan keripik tempe, karena buat saya berbisnis dimulai dari usia muda adalah peluang yang bisa saja sangat menguntungkan, walaupun saya masih belajar berjualan/berbisnis untuk pertama kalinya dan bahkan keuntungan yang diperoleh oleh saya tidak besar namun itu adalah suatu proses untuk berbisnis diusia muda.

Keripik tempe yang saya tawarkan ada dua rasa yaitu rasa original dan rasa balado, keduanya sama-sama mempunyai rasa yang enak dan juga pas di lidah, harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal sehingga cukup untuk kantong anak mahasiswa/i karena teman-teman saya kebanyakan masih pada kuliah sehingga menurut mereka keripik tempe yang saya tawarkan harganya malah terbilang cukup murah dan pas untuk dibeli mahasiswa/i.

Awalnya saya menjadi reseller hanya iseng-iseng saja dan tidak ada kepikiran sama sekali untuk menjadi reseller, tetapi ternyata keiseng-isengan saya adalah pengalaman bisnis saya pertama kali untuk menawarkan keripik tempe kepada teman-teman saya atau orang-orang yang saya kenal. Dengan tidak mengeluarkan modal tetapi saya bisa dapat keuntungan yah memang belum bisa dikatakan besar, walaupun demikian saya yakin dengan usaha saya menjadi reseller keripik tempe lambat laun saya akan bisa membuka usaha bisnis sendiri diusia muda. Karena segala sesuatunya di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, jika kita ingin bekerja keras dan bertekat menjadi orang sukses serta berdoa dan juga disertai dengan niat maka insyaAllah kita bisa mencapai sesuatu apa yang kita inginkan.

Itulah pengalaman pertama saya dalam berbisnis, semoga pengalaman pertama berbisnis saya bisa memotivasi kalian yang membacanya untuk berbisnis di usia muda dan tidak perlu gengsi ataupun malu untuk berbisnis diusia muda, karena keuntungan yang diperoleh lumayan untuk kita sebagai seorang mahasiswa/i.

Berikut gambar keripik tempe yang saya tawarkan, rasa original dan rasa balado :